Pengeboran PT PHM Lampaui Target Produksi
BALIKPAPAN – Di sepanjang 2020 ini, perusahaan penambang minyak dan gas bumi, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), sudah mengebor 79 sumur pengembangan dari target 78 sumur.
“Masih ada tambahan 1-2 sumur lagi yang kami harapkan selesai sebelum tutup tahun,” kata General Manager PT PHM, Agus Amperianto, di Balikpapan, Minggu (27/12/2020).
Sumur pengembangan adalah, sumur untuk menambah jumlah volume minyak dan gas yang dapat dikeluarkan dari tempatnya terkumpul di perut bumi. Dengan tambahan 79 sumur di 2020 tersebut, PHM mendapatkan minyak dan kondensat sebanyak 29,4 ribu barel minyak dan kondensat per hari. Masih ditambah dengan produksi gas sebesar 605,5 juta kaki kubik per hari. Produksi tersebut melampaui target 28,4 barel minyak per hari dan 588 juta kaki kubik gas per hari. “Kami juga mengebor satu sumur eksplorasi dan satu sumur workover,” ujar Amperianto.
Sumur eksplorasi, adalah sumur untuk membuktikan keberadaan cadangan minyak dan gas yang sudah terbaca dari uji seismik. Sedangkan sumur workover adalah, sumur lama yang dirawat dan diperbaiki. Menurut Amperianto, sumur-sumur tersebut dibuat dengan menerapkan berbagai inovasi, yang dikembangkan para insinyur PHM.
Salah satunya dengan teknik pengeboran tanpa anjungan pengeboran (rigless) dan menggantikannya dengan Hydraulic Workover Unit (HWU). “Metode rigless ini terbukti secara signifikan menekan biaya pengerjaan sumur,” kata Amperianto, yang menegaskan bahwa satu tujuan inovasi adalah untuk menghemat biaya operasi tanpa mengorbankan aspek kesehatan dan keselamatan kerja.
Inovasi lain yang dikembangkan untuk efisiensi adalah penerapan arsitektur sumur One Phase Well (OPW), yang diklaim lebih hemat dibandingkan penggunaan arsitektur Shallow Light Architecture, yang menerapkan 2 fase pengeboran sebelumnya diterapkan.