Petani Jagung di Lamsel Tahun Ini tak Kesulitan Pupuk
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Masa penanaman jagung kala musim penghujan atau rendengan, mulai dilakukan petani di Lampung Selatan. Untuk itu, sejumah petani pun mulai menyiapkan sejumlah pupuk yang dibutuhkan.
Arisanto, petani di Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang, menyebut satu hektare lahan diperlukan 800 kilogram pupuk. Jenis pupuk yang digunakan berupa urea, NPK phonska dan SP-36. Kebutuhan pupuk telah disiapkan sepekan sebelum pemupukan.
Pemupukan tanaman jagung pertama yang dilakukan saat usia tiga pekan, berbarengan dengan musim penghujan. Kebutuhan pupuk bersubsidi tetap bisa dipenuhi olehnya dengan mengajukan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Selama dua kali masa pemupukan, masing-masing diberikan pupuk sebanyak 400 kilogram. Sebagai cadangan dua kuintal, ia memakai tambahan pupuk nonsubsidi.

Arisanto bilang, alokasi pupuk bersubsidi masih bisa dipenuhi petani yang tergabung dalam kelompok tani. Pendistribusian pupuk telah dilakukan di salah satu toko pertanian yang telah ditunjuk. Tergabung dalam kelompok tani, memungkinkannya untuk bisa mendapatkan pupuk tepat waktu. Sebab, sebagian petani telah melakukan deposit uang pembelian ke rekening kelompok.
“Satu kelompok beranggotakan sekitar 10 orang lebih bisa mendapat kuota hingga 15 ton sesuai kebutuhan, karena sebagian petani memiliki luas lahan berbeda, kami tidak pernah telat karena pupuk telah ada di gudang toko pertanian setelah dikirim oleh distributor,” terang Arisanto, saat ditemui Cendana News, Senin (14/12/2020).