Petani Senang Harga TBS Sawit di Babel Naik Rp1.000 per Kilogram
PANGKALPINANG – Harga tandan buah segar (TBS) sawit petani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik menjadi Rp1.900 dari Rp900 per kilogram, sehingga membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa di tengah pandemi Covid-19.
“Saat ini kenaikan harga sawit petani di tingkat pabrik berada di antara kisaran Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram,” kata Kepala Seksi Penyuluh Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Irman Hasan di Pangkalpinang, Rabu (9/12/2020).
Ia mengatakan, saat ini beberapa komoditi yang dikembangkan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung salah satunya kelapa sawit, harganya membaik pada Selasa (8/12), sehingga berdampak positif terhadap perekonomian dan daya beli masyarakat desa.
“Di tingkat pabrik, harganya mencapai kenaikan hingga Rp1.800 sampai Rp1.900 tergantung pada pabriknya,” ujar Irman.
Selain itu, harga sawit ini juga tergantung dari bobot TBS yang dihasilkan petani. Sesuai standar, makin berat buah dihasilkan, maka makin tinggi harga dikelompokkan.
“Kenaikan harga hari ini, secara tidak langsung para petani tahun ini mulai merasakan efeknya. Hasil signifikan yang dapat dilihat adalah kenaikan luas tanah dan luas tanam. Tinggal upaya para petani untuk tetap menjaga hasil produksi yang dihasilkan,” katanya.
Salah seorang petani sawit, Yanto, mengatakan dengan kenaikan harga sawit ini telah membuat asap dapur mengepul kembali. “Terus terang saya nanya kawan, syukurlah dengan harga naik ini, termasuk saya beberapa batang cukup untuk makan, beli pulsa lampu, modal pupuk, dan makan anak istri, cukuplah,” ujarnya.
Yanto yang tergabung dalam kelompok tani menyadari, bahwa program dari Pemprov Bangka Belitung dalam membantu bibit dan pupuk gratis menjadi awal semangat para petani dan hal ini lebih terasa terlebih di masa pandemi.