Presiden Belarusia Dilarang Hadiri Olimpiade
JAKARTA – Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, dilarang menghadiri Olimpiade, sebagai ketua dari Komite Olimpiade Nasional negaranya. Hal itu sebagai bagian dari sanksi, yang dijatuhkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), Senin (7/12/2020).
IOC menjatuhkan sanksi kepada dua ofisial lainnya di NOC Belarusia, termasuk putra Lukashenko, Victor, yang menjabat sebagai wakil presiden pertama dari badan Olimpiade nasional tersebut. Belarusia, negara berpenduduk 9,5 juta, yang dipandang Rusia sebagai wilayah penyangga keamanan melawan NATO, telah diguncang arus protes besar-besaran sejak 9 Agustus. Hal itu terkait pemilihan presiden, yang diklaim dimenangi oleh Lukashenko.
Lawan politiknya menuduh, telah terjadi kecurangan dalam pemungutan suara itu dan ingin dia mundur. Atlet-atlet Belarusia telah menyurati IOC menuntut tindakan segera, menyebut adanya diskriminasi dan penahanan beralasan politis yang dilakukan otoritas setempat. “IOC telah mengambil kesimpulan, bahwa tampaknya kepemimpinan saat ini tidak melindungi para atlet Belarusia dengan layak dari diskriminasi politis dalam NOC, anggota federasi mereka atau gerakan olahraga,” kata Presiden IOC, Thomas Bach.
“Ini berlawanan dengan prinsip-prinsip fundamental dari Piagam Olimpiade oleh karena itu sangat mempengaruhi reputasi dari gerakan Olimpiade,” tambah Bach, seraya menambahkan keputusan itu bersifat provisional.
IOC juga membekukan pembayaran kepada NOC Belarusia, sedangkan beasiswa bagi para atlet untuk persiapan ke Olimpiade akan langsung diberikan kepada mereka. “Setiap rencana menggelar ajang olahraga di Belarusia, juga harus ditangguhkan oleh semua federasi internasional,” tambah Bach.