Sistem Pendidikan Indonesia Belum Siap Terapkan IoT
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Internet of Things (IoT) merupakan suatu hal yang umum sebagai pendamping pembelajaran di masa sekarang di semua penjuru dunia. Tapi, sayangnya di Indonesia sistem pembelajaran yang ada belum memadai untuk mempergunakan IoT ini dalam menghasilkan generasi muda yang mampu untuk mengevaluasi dan berinovasi.
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo, menyatakan Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan negara lainnya jika dikaitkan dengan pemanfaatan IoT. Karena human capital pendidikan di Indonesia belum terlatih untuk berinovasi dalam meningkatkan kesejahteraan.
“Dalam penerapan IoT ini, harus dilihat semua aspek secara keseluruhan. Baik pendidik, lembaga pendidikan, peserta didik dan orang tua. Karena IoT ini adalah bagian dari pembelajaran tingkat tinggi. Dan, di Indonesia masih butuh waktu panjang untuk mempersiapkannya,” kata Heru, saat dihubungi, Kamis (17/12/2020).

Ia menyebutkan, pembelajaran yang mampu mengembangkan hard skill dan soft skill harus lah menggunakan sistem pembelajaran yang mampu meng-cover pengembangan Kognitif 1 hingga Kognitif 6 dengan baik.
“Di Indonesia hal ini belum banyak yang bisa. Berdasarkan data yang disampaikan salah satu peneliti, hanya sekitar 25-28 persen dari seluruh instansi pendidikan di Indonesia yang masuk dalam kualitas standar dan di atasnya,” ucapnya.
Dan, mempersiapkan lajur untuk memasuki era pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini, tidak hanya tanggung jawab stakeholders pendidikan saja. Tapi, juga seluruh aspek dalam satu sistem pemerintah.