Terapkan Nomor Duduk, Cara Gereja Karangpanas Cegah Covid-19
Editor: Makmun Hidayat
Hal tersebut bertujuan, jika misalnya terjadi penularan Covid-19, dapat diketahui dari mana titik tersebut berasal.
“Misalnya dari nomor 400 sekian, ada yang tertular, bisa dengan mudah dilakukan penelusuran. Kita bisa tahu sebelah kanan kiri depan belakangnya siapa, jadi memudahkan dari pihak gereja, atau pun dari Dinas Kesehatan dalam tracing kontak erat. Meski demikian, kita berharap tidak muncul klaster,” tegasnya.
Tidak hanya itu, untuk bisa masuk ke dalam gereja, jemaat juga diwajibkan menggunakan barcode. Jika tidak memiliki, pihak gereja juga melarang untuk masuk. Termasuk jemaat dari luar kota, juga tidak diizinkan mengikuti kegiatan ibadah di gereja itu.
“Termasuk keluarga dari jemaat yang baru datang datau berasal dari luar kota, juga tidak diizinkan datang. Jadi kami sudah mendata jemaat yang boleh beribadah ke gereja. Jadi mohon maaf, bukan kami melarang, namun karena situasi pandemi seperti sekarang ini. Kami mohon semua bisa memahami. Ini demi keselamatan kita semua,” tuturnya.
Penerapan teknologi juga digunakan dalam penggunaan hand sanitizer. Pihak gereja juga sudah memasang hand sanitizer otomatis, sehingga para jemaat tidak perlu melakukan kontak, saat akan membersihkan tangan dengan cairan antiseptik tersebut.
“Setelah selesai ibadah, para jemaat juga tidak langsung keluar secara bersama-sama, namun bertahap. Kita juga sudah berikan edaran, bahwa setelah selesai beribadah, langsung pulang ke kediaman masing-masing. Jadi tidak berkerumun di luar gereja,” tegasnya.
Pihaknya berharap dengan beragam upaya ini, bisa mencegah munculnya klaster Covid-19, sehingga seluruh jemaat diberi keselamatan dan kesehatan.