78 Hektare Lahan Sawah di Magepanda Terendam Banjir

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Hujan lebat dan banjir yang terjadi Minggu (17/1) dan Minggu (18/1), menyebabkan puluhan hektare sawah di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, NTT, terendam banjir. Dari data yang diterima staf LSM Caritas Maumere, disebutkan luas lahan yang terdata sementara dan mengalami kerusakan berada di Desa Done, Kecamatan Magepanda, seluas sekitar 78 hektare.

“Laporan yang kami terima dari salah seorang staf Caritas di Desa Done, disebutkan sekitar 78 hektare sawah di desa ini terendam banjir bandang di areal bendungan Pu’u Naka,” kata Yuven Wangge, staf LSM Caritas Maumere, saat dihubungi Cendana News, Senin (18/1/2021).

Staf  LSM Caritas Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Yuven Wangge, saat ditemui di kantor Wahana Tani Mandiri (WTM), Sabtu (16/1/2021). -Foto: Ebed de Rosary

Yuven mengatakan, kemungkinan kerusakan lahan sawah jumlahnya lebih besar, karena banyak lahan sawah di Desa Magepanda dan Reroroja juga kemungkinan terendam banjir bandang.

Selain itu, tambahnya, banjir juga merusak dan menghanyutkan jembatan gantung di Desa Khorobera di Kecamatan Mego, yang juga baru diperbaiki setelah sebelumnya sempat ambruk.

“Luapan Kali Wajo yang  merupakan gabungan air dari Kali Kali Bu dan Kali Megi, sangat besar, mengakibatkan jembatan gantung sepanjang 60 meter putus dan terbawa banjir,” ucapnya.

Yuven menjelaskan, jembatan gantung ini merupakan akses satu-satunya warga Kampung  Ubamoro, Mba’a Laba, Magetake dan Wara di Desa Khorobera, untuk menuju jalan raya trans Flores.

Ditambahkannya, jembatan gantung ini pada 2020 dikerjakan menggunakan dana desa dan menjadi satu-satunya jalan untuk sepeda motor dan warga.

Lihat juga...