Awetkan Ikan, Kebutuhan Pengadaan Es Balok di Lamsel Meningkat
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Pelaku usaha penggilingan es balok mengalami peningkatan order untuk kebutuhan pengawetan ikan.
Harsono, pemilik usaha es balok di Pelabuhan Lempasing, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung menyebut, permintaan es banyak dibutuhkan untuk aktivitas usaha perikanan. Permintaan es balok berasal dari nelayan, pengepul ikan, produsen ikan asin, dan pedagang ikan keliling.
Stok es balok menurut Harsono berasal dari pabrik di Lampung Selatan (Lamsel) yang dikirim dua hari sekali. Sehari ia menyediakan sekitar 60 es balok dengan ukuran 1 meter yang dijual seharga Rp30.000.
Pembeli dari sejumlah nelayan sebutnya rata-rata membutuhkan lima es balok untuk melaut. Es balok tersebut akan digiling untuk dimasukkan pada boks penyimpanan ikan.
Es balok yang telah digiling menjadi kebutuhan pokok untuk menjaga kesegaran ikan. Sejumlah nelayan tradisional yang belum memiliki mesin kotak pendingin (cold storage) memilih alternatif es balok.
Es yang telah digiling selanjutnya akan disimpan saat melaut sehingga bisa digunakan untuk menyimpan ikan. Proses pembekuan oleh es mencegah ikan cepat busuk dalam perjalanan.
“Usaha nelayan menangkap ikan di laut minimal selama satu hari satu malam sehingga diperlukan es balok yang akan mengawetkan hasil tangkapan berupa udang, cumi dan berbagai jenis ikan. Sesampainya di darat es akan diganti dengan yang baru untuk pengiriman ke sejumlah pasar,” terang Harsono saat ditemui Cendana News, Selasa (26/1/2021).
Peningkatan order es balok sebut Harsono setelah kondisi cuaca membaik. Sejumlah nelayan yang mulai kembali melaut mendorong kebutuhan es balok.
Bagi sejumlah pelaku usaha pengepulan ikan kebutuhan rata-rata mencapai 5 es balok per hari dan meningkat sesuai jumlah pasokan ikan. Bagi sejumlah pedagang ikan keliling kebutuhan hanya setengah es balok.