Ayam Sambal Jingkrak Pedasnya Pas di Lidah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Berawal dari Medan, ayam sambal jingkrak kini mulai terkenal juga di kawasan Sunda, Jawa Barat. Dengan memodifikasi ayam sambal jingkrak dalam tampilan kering, Haris berhasil menarik penikmat kuliner untuk datang mencicipi hasil kreasinya.
Haris menyampaikan awalnya ia membuat ayam sambal jingkrak saat makan di salah satu tempat makan lesehan di Medan.
“Hanya bedanya, kalau di Medan, ayam sambal jingkrak ini pakai kuah. Kalau saya membuatnya kering,” kata Haris saat ditemui di kafe tempat ia bertugas sebagai koki, Sabtu (30/1/2021).
Dan, ia juga menambahkan kalau di Medan, bumbunya hanya cabai rawit saja. Tapi, kalau dirinya, menambahkan laos, bawang merah dan bawang putih.
“Pertama ayamnya diaduk dahulu dengan tepung terigu dan digoreng. Baru diaduk sambal jingkraknya. Setelah diaduk di sambal, bisa langsung disajikan,” ucapnya.
Karena itu, sambal ayam jingkrak ini rasa pedasnya bisa standar saja. Cukup spicy di lidah.
“Kalau ada pelanggan kafe yang ingin tambahan sambal, karena merasa kurang pedas, bisa saja minta. Tapi biasanya, sudah merasa pas dengan pedas segitu,” ujar Haris lagi dengan logat Sunda yang kental.
Sebagai pendamping nasi dan ayam sambal jingkrak, Haris menyebutkan, ada tahu dan tempe goreng.
“Tahu kuning dan tempe yang digoreng tepung. Lalapan mah pasti ada, timun, tomat dan kol. Udah khaslah makanan Sunda pasti ada lalapannya,” ujarnya sambil tertawa.
Adi, salah seorang pengunjung yang mencoba sambal ayam jingkrak untuk pertama kali, menyatakan makanan ini cocok dengan lidahnya yang penyuka pedas.
