Buang Sampah di Sungai Picu Buaya Rambah Permukiman
SAMPIT – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, mengimbau masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur tidak membuang sampah ke sungai karena tindakan itu diduga menjadi salah satu pemicu semakin banyaknya buaya menyasar perairan pemukiman warga, bahkan berujung serangan kepada manusia.
“Kami minta masyarakat jangan membuang sampah ke sungai, khususnya bangkai binatang seperti ayam, tikus dan lainnya karena itu menjadi makanan buaya sehingga itu juga yang memancing buaya banyak menyasar ke permukiman warga,” kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Selasa.
Beberapa waktu terakhir masyarakat yang beraktivitas di Sungai Mentaya dan sejumlah anak sungainya di Kotawaringin Timur semakin resah dengan bermunculannya buaya di sekitar pemukiman warga.
Buaya sering terlihat di perairan Sungai Mentawa, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang di sekitar permukiman warga. Bahkan pertengahan Desember 2020 lalu, warga berhasil menangkap buaya sepanjang sekitar 1,5 meter dengan cara dipancing, kemudian buaya itu diserahkan ke BKSDA untuk dilepasliarkan ke Suaka Margasatwa Lamandau.
Ia menjelaskan pada Rabu (30/12) 2020) sekitar pukul 10.30 WIB, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun juga diterkam buaya saat mandi di Sungai Hambawang Desa Ganepo, Kecamatan Seranau.
Beruntung, kata dia, nyawa bocah dimaksud berhasil diselamatkan setelah paman korban dan warga lainnya menariknya dari mulut buaya. Akibat kejadian itu, bocah tersebut menderita bekas gigitan biaya pada kedua kakinya.
Serangan buaya menimbulkan korban luka parah terjadi pada Jumat (1/1) 2021 sekitar pukul 23.30 WIB. Seorang nenek bernama Bahriah (74) menderita putus tangan kiri dan patah kaki kiri setelah buaya besar menerkam tangannya saat dia mencuci tangan usai buang air besar di pinggir Sungai Mentaya.