Cumi Kuah Asam, Masakan Laut Khas di Sikka
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Cumi-cumi merupakan salah satu hasil laut tangkapan nelayan yang saban hari mudah ditemui di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, dengan harga relatif murah. Sebagai potensi lokal, cumi-cumi pun banyak diolah sebagai masakan khas setempat, salah satunya cumi kuah asam.
“Cumi-cumi biasanya banyak ditangkap saat musim hujan sejak bulan Oktober hingga Maret. Bahkan, kalau lagi musimnya dijual dengan harga murah,” kata Siti Suleha, penjual ikan di TPI Alok Maumere, saat ditemui Cendana News, Sabtu (2/1/2021).
Siti menyebutkan, hasil penjualan cumi-cumi tidak terlalu banyak bila dibandingkan dengan ikan, sehingga hanya beberapa saja yang menjualnya.
Dirinya beralasan, meskipun setiap hari ada cumi-cumi tangkapan nelayan, namun dirinya hanya menjualnya saat musim cumi-cumi seperti pada bulan November dan Desember, yang terkadang melimpah.
Sementara itu salah seorang warga Kelurahan Wairotang, Kota Maumere, Maria W. Parera, mengaku suka mengkonsumsi cumi-cumi sebulan sekali atau sebulan dua kali, saat harga jualnya sedang murah.
Mery, sapaannya, mengaku lebih menyukai masakan cumi-cumi kuah asam. Sebab, rasanya lebih enak dan proses memasaknya tidak membutuhkan banyak bumbu.
“Saya menggunakan bumbu sederhana dalam memasak cumi-cumi kuah asam. Yakni, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, kunyit, asam, garam dan penyedap rasa secukupnya,” tuturnya.