Dana Minim, Rumah Pemulihan ‘Stunting’ Sikka Hanya Tangani 15 Anak
Editor: Makmun Hidayat
MAUMERE — Minimnya dana yang khusus bersentuhan langsung terhadap penanganan anak-anak stunting membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya menangani 15 anak secara intensif di Rumah Pemulihan Stunting.
Anak-anak stunting ini akan mendapatkan penanganan secara khusus dengan pemberian asupan makan bergizi dan diajak bermain dan belajar dengan pendampingan tenaga ahli.
“Untuk tahun 2021 ini kita akan menangani 15 anak stunting di Rumah Pemulihan Stunting,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus saat dihubungi Cendana News, Jumat (1/1/2021).

Petrus mengatakan, sebanyak 32 anak stunting yang telah ditangani selama 6 bulan di tahun 2020 sudah selesai ditangani dan dicek perkembangannya dengan tingkat keberhasilan 96 persen.
Disebutkannya, hanya ada satu anak yang perkembangannya agak lambat karena ada penyakit bawaan dan sedang ditangani secara intensif oleh dokter untuk menyembuhkan penyakitnya.
“Sebanyak 32 anak sudah selesai penanganan dan setelah itu dilanjutkan penanganannya di puskesmas karena mereka sudah keluar dari stunting. Satu anak masih ditangani intensif oleh dokter karena ada penyakit bawaan,” ungkapnya.
Petrus menyebutkan, tanggal 5 Januari 2021 akan masuk ke Rumah Pemulihan Stunting sebanyak 15 anak stunting yang diseleksi dari 4.010 anak stunting yang masih tersisa.
Dia menjelaskan, tim yang terdiri dari para ahli akan mengecek sesuai standarnya dan akan dipilih 15 anak yang paling kritis dan butuh penanganan segera sehingga bisa langsung ditangani.