Demam Babi Afrika di Sikka Makin Ganas, Kerugian Miliaran Rupiah
Editor: Koko Triarko
MAUMERE – Penyakit African Swine Fever (ASF) atau Demam Babi Afrika (ASF) dan Hog Cholera, kian mengganas dan menyerang ternak babi peliharaan warga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, hingga menyebabkan ribuan ekor babi mati mendadak.
Sebanyak 22.000 peternak babi di Kabupaten Sikka pun mengalami kerugian hingga miliaran rupiah, sehingga dinas pertanian setempat meminta warga untuk bersama memutus mata rantai penyebaran penyakit ini.
“Kami berharap agar warga yang memelihara babi bisa membantu kami mencegah penularannya, dengan cara tidak mengkonsumsi daging babi yang terserang penyakit ini,” pinta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Ir. Mauritz da Cunha, saat dihubungi Cendana News, Jumat (22/1/2021).
Mauritz mengatakan, dalam setahun terakhir sudah 3.470 ekor babi yang mati terserang penyakit Demam Babi Afrika yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Sikka.

Ia meminta warga agar jangan menyembelih babi yang sedang terserang penyakit dan menjual dagingnya serta mengkonsumsinya, tetapi harus menguburkan babi yang mati tersebut.
“Penularan penyakit cepat karena daging babi yang sudah terserang virus ASF dicuci dan air cuciannya diberikan kepada babi yang sehat. Ini mengakibatkan babi yang sehat pun akan mati tertular penyakit ini,” ucapnya.
Mauritz juga berharap, agar para pedagang babi tidak membeli babi yang terindikasi terserang penyakit Demam Babi Afrika serta membawanya ke daerah yang belum terserang penyakit ini.