Disepanjang 2020 Jumlah Suspect Malaria di Mukomuko Meningkat

MUKOMUKO – Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyebut, jumlah warga di daerah tersebut yang diduga atau suspect terserang malaria meningkat. Selama 2020 tercatat jumlahnya mencapai 880 orang.

“Warga suspect malaria di 2020 sebanyak 880 orang, meningkat dibanding 2019 yang sekira 300 hingga 400 orang,” kata Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Triono, Kamis (21/1/2021).

Namun, dari 880 orang warga setempat yang diduga terserang malaria di 2020, hanya dua orang di antaranya yang dinyatakan positif malaria. Atau lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah warga yang positif malaria di 2019 yang mencapai tiga orang.

Ia menyebut, dari sebanyak tiga kasus positif malaria di 2019 semua impor dari luar wilayah, satu kasus dari papua dan dua kasus dari Medan, Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan dua kasus positif malaria di 2020 tersebar di dua desa yang ada di Kecamatan Teramang Jaya, dalam hal ini pasien positif malaria dari wilayah Bantal dan pasien malaria Desa Mandi Angin.

Terhadap semua pasien positif malaria, di 2019 hingga 2020, mendapatkan pengobatan standar sebagai pasien malaria dan pengobatan dari fasilitas kesehatan. Jumlah warga yang diduga malaria tahun 2019 lebih sedikit dibandingkah tahun 2020 karena pada saat itu belum banyak petugas yang tidak dilatih khusus pemeriksaan malaria. Sedangkan pada 2020, setiap puskesmas dari sebanyak 17 puskesmas yang ada di daerah tersebut, memiliki minimal satu orang analis laboratorium, yang sudah dilatih khusus pemeriksaan malaria.

Gejala klinis penyakit malaria, yakni demam mengigil, lidah putih kotor mirip gejala tipes. Banyak warga yang hanya suspect tetapi tidak positif, karena tidak bisa diagnosa terkena malaria tanpa pemeriksaan parasit malaria. Dan pemeriksaan harus dilakukan berkali-kali. Dampak terhadap orang yang positif malaria, pasti meninggal dunia, karena parasit masuk ke hati dan limpa yang menyerang ke dalam organ tubuh tersebut. (Ant)