Diversifikasi Pengolahan Hasil Pertanian, Dorong Budidaya Buah Markisa
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Pihaknya pun membuka pintu bagi para petani, yang ingin belajar tentang budidaya markisa, bisa datang langsung ke Agro Purwosari Semarang.
Sementara, Koordinator Petugas Agro Purwosari, Agus Prasetyo menjelaskan dalam budidaya buah markisa, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, khususnya terkait pembibitan dan hama.
“Budidaya markisa dapat dilakukan dengan biji dan stek batang. Bibit dapat ditanam di kebun setelah memiliki daun sejati, umumnya 3-4 helai. Sebelum diberi tanaman, setiap lubang juga diberi pupuk agar bibit cepat besar,” terangnya.
Pada dasarnya, markisa merupakan tanaman merambat sehingga harus dirambatkan agar hasil produksinya lebih tinggi. Tanaman markisa yang ditanam dari biji, akan mulai berbuah sesudah berumur sekitar 9-10 bulan. Sementara untuk tanaman markisa yang berasal dari stek, umumnya lebih cepat, pada umur sekitar 7 bulan sudah berbuah. Buah markisa akan siap panen sekitar 70-80 hari, setelah muncul bakal buah.
Buah markisa harus dipanen setelah matang pohon, ditandai berwarna kuning atau ungu untuk markisa ungu, serta timbul aroma harum. Buah yang masih muda warnanya hijau, sebaiknya tidak dipanen karena mutunya masih rendah.
“Sementara untuk hama, paling sering karena lalat buah da kutu putih pada daun. Hama ini dapat diatasi dengan semprotan insektisida secara teratur, bisa menggunakan insektisida kimia atau organik,” pungkasnya.