‘Food Estate’ Solusi Ketahanan Pangan Jangka Panjang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Pengembangan food estate atau lumbung pangan menjadi agenda prioritas pemerintah di tahun 2021. Program itu diklaim mampu menjadi solusi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan, bahwa ketersediaan pangan adalah tantangan serius yang akan dihadapi bangsa Indonesia di masa mendatang, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk yang diprediksi meningkat signifikan.

“Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan terus bertambah, hingga tahun 2030 populasi penduduk Indonesia diprediksi akan mencapai 305 juta jiwa. Kenyataan tersebut, menimbulkan konsekuensi tersendiri khususnya dalam menyediakan rantai ketersediaan pangan dalam waktu yang panjang,” ujar Suharso dalam keterangan tertulis yang diterima Cendana News, Senin (11/1/2021).

Selain peningkatan jumlah penduduk, Suharso menyatakan, bahwa ketahanan pangan nasional juga dihadapkan oleh tantangan bencana alam yang disebabkan masalah perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

“Sebetulnya, sebagai negara tropis, Indonesia memiliki potensi alamiah untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri, namun seringkali terdapat hambatan tak terduga yang dapat mempengaruhi produksi pangan di tanah air seperti perubahan iklim dan cuaca ekstrem,” tandasnya.

Atas dasar itulah, pemerintah berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional, salah satunya dengan mengembangkan food estate, yang merupakan kawasan lahan pertanian, perkebunan dan peternakan terintegrasi dalam satu kawasan yang sama.

“Wilayah yang telah dibidik untuk mengembangkan food estate adalah Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan dan Papua. Food estate dimaksudkan untuk meningkatkan produksi pangan yang melimpah dengan harga yang murah,” papar Suharso.

Lihat juga...