Ganjar: Penerapan PPKM Dipastikan Pengaruhi Beragam Sektor di Jateng
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang sebelumnya disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa-Bali, pada 11-25 Januari 2021 mendatang, dipastikan memberi dampak negatif, terutama dari segi perekonomian.
Terlebih dengan adanya pembatasan tersebut, berimbas pada pengurangan waktu operasional usaha seperti mal atau pusat perbelanjaan hingga 19.00 WIB. Untuk restoran, jumlah tamu dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas. Demikian juga pembatasan lainnya di seluruh sektor, termasuk pariwisata.
“Memang kita harus ambil skala prioritas, mau jalan dua-duanya, ekonomi meningkat, pandemi turun, agak sulit. Sebab kalau kemudian kita bicara covid-19, harus kita tekan, terus kemudian ekonomi tinggi, terlalu ideal dalam konteks hari ini,” papar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam diskusi yang diadakan Satgas Covid-19 pusat, secara daring, Kamis (7/1/2021).
Dipastikan dengan adanya pembatasan, pasti akan berdampak pada sektor ekonomi, yang mencakup banyak aspek. “Jika sebelumnya berdagang sehari dapat 100 ribu, kemudian dengan adanya pembatasan hanya dapat Rp 20 ribu. Ini memang menjadi resiko yang harus kita ambil dan harus ikhlas,” terangnya.
Saat ini, edukasi yang dilakukan dengan mengajak pelaku ekonomi untuk tetap beraktivitas namun dengan membangun ekosistem baru. Dalam hal ini dengan memanfaatkan online.
“Termasuk di sektor pariwisata, mohon maaf, tentu akan rugi. Itu kita omongkan. Kita jangan tipu-tipu. Sebab kalau kemudian ‘tenang ya anda masih akan oke’, enggak mungkin. Ini resiko yang harus kita ambil,” tegas Ganjar.