Harga Emas Menguat Ditopang Pelemahan Dolar

CHICAGO — Harga emas terus menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ditopang melemahnya dolar dan meningkatnya kekhawatiran tentang COVID-19 ketika investor menunggu hasil pemilihan putaran kedua Senat AS di negara bagian Georgia yang dapat memengaruhi prospek untuk lebih banyak stimulus fiskal.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi COMEX New York Exchange, naik lagi 7,8 dolar AS atau 0,4 persen menjadi ditutup pada 1.954,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (4/1/2021) emas berjangka melonjak 51,5 dolar AS atau 2,72 persen menjadi 1.946,60 dolar AS.

Harga emas berjangka juga naik tipis 1,7 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.895,10 dolar AS pada Kamis (31/12/2020), setelah terangkat 10,50 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.893,40 dolar AS pada Rabu (30/12/2020), dan naik 2,5 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.882,90 dolar AS pada Selasa (29/12/2020).

“Dengan lebih banyak risiko yang terkait dengan virus, jangka pendek, kami melihat orang-orang memindahkan uang ke tempat berlindung yang aman,” kata Presiden Pasar Dunia TIAA Bank, Chris Gaffney. Ia menambahkan pelemahan dolar telah menjadi salah satu pendukung utama untuk emas dalam beberapa hari pertama 2021.

Inggris melakukan penguncian nasional baru di tengah meningkatnya kasus COVID-19, sementara New York menemukan kasus pertama dari varian baru Virus Corona yang lebih menular.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melayang mendekati posisi terendah April 2018, menjadikan emas sebagai taruhan yang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.

Lihat juga...