Harga Kacangan di Pasar Tradisional Bekasi Masih Melambung
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
BEKASI — Harga kedelai di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat yang hingga saat ini masih belum turun berdampak pada harga tempe, tahu dan jenis kacangan lainnya ikut mengalami lonjakan harga.
Harga tempe di pasaran mengalami kenaikan 10 persen dari biasanya dari biasanya Rp4 ribu satu lonjong sekarang Rp5 ribu. Harga berbeda di warung kampung tembus Rp6.000/lonjong untuk tempe.
Sementara harga tahu saat ini diangka Rp7 ribu untuk tahu Bandung. Sedangkan tahu kulit harga Rp3.500 isi10 biji. Untuk harga semua masih alami lonjakan untuk jenis kacangan hingga berimbas ke harga tauge.
“Semua jenis kacangan naik, tidak hanya tempe, tahu tapi sampai ke tauge juga ikut terdampak. Kondisi harga belum ada perubahan,” ungkap Agus, pedagang tahu tempe di pasar Jatiasih, Kota Bekasi kepada Cendana News, Selasa (12/1/2021).
Dikatakan saat ini meski harga naik, tapi produksi sudah mulai lancar tidak seperti awal tahun harga melonjak tapi tahu tempe tidak ada di pasaran karena produksi berhenti. Setiap hari diakuinya masih banyak pelanggan mencari tahu ataupun tempe.
Menurutnya dia, omzet terbilang berkurang dibanding sebelum ada kenaikan harga kedelai. Tapi ia tidak merinci, terkait penurunan omzet. Agus menjual jenis tahu Bandung dan tahu kulit sistem grosir bersama berbagai jenis makan frozen.
Mubarok, pengusaha tahu di wilayah Jatimurni dikonfirmasi terpisah, mengakui bahwa harga kedelai masih bervariasi di atas Rp9.600/KG. Harga tersebut belum ada penurunan. Namun demikian ia memastikan tidak memiliki trik khusus mengakali kenaikan harga bahan baku kedelai.
“Kami hanya menaikkan harga sedikit, biasanya satu paket harga tahu Rp2.300, sekarang Rp2.500. Masih untung tapi berkurang dari biasanya,”ujar Mubarok, mengaku tidak berani menaikkan ataupun mengurangi kualitas tahu yang di produksinya.