Hasil Pemeriksaan Kontak Erat COVID-19 di Rejang Lebong Masih Lambat
REJANG LEBONG – Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebut, hasil pemeriksaan sampel kontak erat terhadap pasien COVID-19 di daerah tersebut masih lambat. Mereka baru mengetahui hasil pemeriksaan setelah 10 hingga 14 hari kemudian.
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir mengatakan, jumlah sampel warga daerah itu yang sudah diperiksa di laboratorium baik di Palembang, Bengkulu maupun di Laboratorium PCR RSUD Curup sebanyak 2.382 spesimen. Dengan hasil dinyatakan positif 553 sampel, dan 1.829 sampel dinyatakan negatif.
“Pemeriksaan sampel kontak erat ini hasilnya masih lambat dan baru diketahui 10 sampai 14 hari, ini karena dilakukan di Bengkulu dan harus mengantri bersama dengan daerah lain. Kalau ketersediaan reagen di Laboratorium PCR RSUD Curup sudah ada, pemeriksaan sampelnya bisa cepat diketahui,” tandasnya, Rabu (13/1/2021).
Pemeriksaan sampel kontak erat dilakukan di Labkesda Bengkulu, karena ketersediaan reagen di RSUD Curup sudah lama habis. Setelah diambil sampelnya, kontak erat kemudian langsung melakukan isolasi mandiri, seraya menunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar.
Sementara itu, perkembangan penyebaran COVID-19 di Rejang Lebong, saat ini mencapai 553 kasus, dengan rincian sebanyak 507 kasus dinyatakan telah sembuh, 11 kasus meninggal dunia dan 35 kasus masih dalam pengawasan. “Pada hari ini tidak ada penambahan kasus konfirmasi baru, sebaliknya pada hari ini ada 10 orang pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga totalnya sampai sekarang menjadi 507 kasus,” terangnya.
Adapun 10 pasien yang dinyatakan sembuh ini antara lain kasus 485 dari Kecamatan Curup Tengah, kemudian enam orang dari Kecamatan Curup yakni kasus 490, 509, 526, 528, 529 dan kasus 531. Selanjutnya kasus 508 dari Kecamatan Curup Selatan, kasus 530 dari Kecamatan Curup Timur serta kasus 532 dari Kecamatan Curup Utara.