Haul ke-13 Presiden Soeharto Diperingati di Serang
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
“Saat itu saya masih 8 tahun jadi kepala desa dan diundang ke istana bertemu Pak Harto. Jadi kepala desa dan pernah diundang ke istana, jadi wajar saya bangga dengan Pak Harto,” ujarnya.
Bahkan dia memposisikan diri sebagai anak ideologis dari Presiden Kedua RI, HM Soeharto. Sebab, menurutnya, dia hadir di era Orde Baru.
“Meskipun saya bukan anak biologis, tapi saya merasa sebagai anak ideologis Orde Baru. Saya bangga sebagai anak ideologis Pak Harto,” ujar H. Ony mengaku, saat ini banyak orang lari dari komitmen sebab tidak kuat.
Padahal tegasnya, Soeharto bisa menjadi Presiden Kedua RI merupakan bagian dari wahyu Tuhan. Supersemar juga merupakan salah satu buktinya.
Bisa dibuktikan dalam sejarah, ketika Supersemar ditandatangani, merupakan hasil diskusi panjang para jenderal dengan presiden yang ada waktu itu. Barulah setelah salat Magrib, supersemar ditandatangani untuk kebaikan bangsa Indonesia.
“Artinya, jika tidak ada campur tangan Allah maka tidak ada Supersemar. Karena Supersemar itu sendiri berperan menyelamatkan negara dari komunisme. Kalau tidak, tidak ada Indonesia seperti sekarang ini,” paparnya.
Dia menggambarkan bahwa nuansa bernegara saat ini hampir sama dengan tahun 1965. Saat ini orang bicara PKI juga takut. Harus dipahami bahwa partai itu organisasi, ideologinya tentu bisa berubah.