Indonesia Kehilangan Momen Emas Cegah Penyebaran Covid-19

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS), Yusuf Wibisono, menegaskan, lemahnya pemerintah melawan pandemi Covid-19 membuat Indonesia kehilangan golden moment atau momen emas mencegah penyebaran wabah ke penjuru negeri.

“Ambisi tinggi memulihkan ekonomi membuat kebijakan menanggulangi pandemi Covid-19 selalu lemah dan lamban, sejak awal hingga kini,” ujar Yusuf, kepada Cendana News saat dihubungi, Jumat (29/1/2021).

Menurutnya, saat ini Indonesia memasuki fase kritis pasca episode 1 juta kasus, dimana pengendalian transmisi Covid-19 oleh pemerintah masih sangat mengkhawatirkan.

Transmisi penyebaran Covid-19 terkini cenderung semakin tidak terkendali. Ini ditunjukkan dengan semakin besarnya jumlah kematian kasus harian dan pemakaman dengan prosedur tetap (protap) Covid-19.

Berdasarkan data IDEAS tercatat mencapai 100 ribu kasus yang ke-1 dibutuhkan 148 hari. Namun terkini untuk mencapai 100 ribu kasus yang ke-10 hanya dibutuhkan 9 hari saja.

Untuk mencapai 5 ribu kematian kasus positif yang ke-1 dibutuhkan 151 hari. Namun demikian untuk mencapai 5 ribu kematian kasus positif yang ke-5 hanya dibutuhkan 24 hari saja.

Sehingga menurutnya, jika kematian kasus suspek dan probable ikut diperhitungkan, maka angka kematian karena Covid-19 akan melonjak tajam.

“Per 26 Januari 2021 atau hari ke-330, terdapat lebih dari 1 juta kasus positif infeksi Covid-19 di Indonesia dengan lebih dari 28 ribu orang meninggal dunia,” urainya.

Dengan tingkat kematian dari kasus infeksi (case fatality rate/CFR) 2,8 persen, kata dia, Indonesia menjadi yang terburuk di antara negara-negara berkembang dengan kasus besar.

Lihat juga...