Jaga Pangan Nasional, Sulsel Perkuat Infrastruktur

MAKASSAR — Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel pada periode Januari-Juli 2020, tercatat produksi padi di Sulawesi Selatan sebanyak 2,7 juta ton lebih Gabah Kering Giling (GKG) atau 1,7 juta ton beras.

Sementara kebutuhan konsumsi beras masyarakat Sulsel 37,5 kilogram per kapita per tahun.

Itu artinya terjadi surplus sekitar 1,2 juta ton lebih per tahun dan menjadi beras mobilitas nasional (mobnas) yang sewaktu-waktu digunakan pada saat ada bencana hingga menyuplai kebutuhan beras di 27 provinsi .

Melihat produksi beras yang terus mengalami surplus setiap tahunnya, membuat provinsi yang dipimpin Gubernur HM Nurdin Abdullah dan Wagub Andi Sudirman Sulaiman tetap mampu mempertahankan status sebagai lumbung pangan nasional.

Untuk dapat menjaga konsistensi sebagai daerah produsen beras di tanah air, tentu tidak hanya mengandalkan kondisi alam (curah hujan) dan kinerja para petani.

Dibutuhkan pula sebuah upaya nyata dengan memperkuat infrastruktur pertanian serta inovasi pertanian untuk membuat para petani tetap tersenyum khususnya di tengah pandemi COVID-19.

Pemprov Sulsel khususnya satu tahun terakhir begitu bersemangat dalam membangun hingga melakukan perbaikan berbagai infrastruktur seperti irigasi, waduk ataupun bendungan.

Sebut saja beberapa proyek yang telah dan tengah dalam perampungan diantaranya Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar dan Bendungan Passeloreng di Kabupaten Wajo.

Dua bendungan ini bersama Bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa menjadi tiga bendungan terbesar di Sulsel.

Selanjutnya pembangunan Cekdam atau Bendungan Kelara, Jenelata serta Bendungan Karalloe Kabupaten Jeneponto, irigasi Lalengrie Bone, pembangunan lubang asupan air dan Irigasi Cenranae Wajo.

Lihat juga...