Kampung Wisata Religi Mlangi, Kampungnya Santri Jogja

Editor: Makmun Hidayat

YOGYAKARTA — Terletak sekitar 6 kilometer di sebelah barat kota Yogyakarta, kampung wisata religi Mlangi memang memiliki sejarah panjang hingga bisa disebut sebagai kampung santri. 

Dusun yang terletak di Desa Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman ini merupakan salah satu situs agama Islam tertua di DIY. Tak heran hingga saat ini kampung Mlangi menjadi salah satu pusat pondok pesantren di Yogyakarta.

Muhammad Mustafid, (Gus Tafif), pengasuh Ponpes Aswaja Nusantara, Minggu (17/1/2021). -Foto Jatmika H Kusmargana

Salah satu tokoh kampung Mlangi, Muhammad Mustafid, yang juga pengasuh Ponpes Aswaja Nusantara, menjelaskan kampung Mlangi pertama kali didirikan oleh KH Nur Iman, yang tak lain adalah kakak kandung Hamengkubuwono I, pendiri Kraton Kasultanan Yogyakarta.

KH Nur Iman juga sekaligus merupakan kakak dari raja Kraton Kasunanan Surakarta, Pakubuana II serta raja Mangkunegaran, Mangkunegara I.

“Saat setelah terjadi perjanjian Giyanti tahun 1755, dimana kerajaan Mataram Islam pecah menjadi Surakarta dan Yogyakarta, KH Nur Iman memilih hidup di luar kraton, untuk berdakwah di tengah masyarakat,” ujarnya Minggu (17/01/2021).

Oleh Hamengkubuwono I, KH Nur Iman kemudian diberikan tanah perdikan di kawasan Mlangi. Luasnya adalah sejauh suara bedug yang ditabuh terdengar. Di kawasan Mlangi inilah kemudian didirikan Masjid Pathok Negoro serta pondok pesantren yang kala ini masih berupa langgar.

Setelah berkembang hingga beberapa generasi, saat ini setidaknya tercatat terdapat sebanyak 17 pondok pesantren di dusun Mlangi. Ponpes itu umumnya diasuh oleh keturunan langsung KH Nur Iman. Dengan jumlah santri mencapai 2000-an orang.

Lihat juga...