Kebersihan Lingkungan Efektif Cegah DBD Kala Musim Hujan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Kebersihan lingkungan kala musim pancaroba sebutnya, efektif cegah penyakit DBD. Meski angka insiden (AI) DBD pada awal tahun masih nihil namun antisipasi perlu dilakukan.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan melibatkan unsur desa hingga kecamatan. Fokus Puskesmas Ketapang sebutnya pada wilayah pesisir pantai timur dan pulau berpenghuni.
Saat penghujan potensi genangan sebutnya kerap terjadi di desa-desa tepi pantai. Desa tersebut meliputi Ruguk, Legundi, Berundung, Pematang Pasir hingga Desa Bandar Agung.
Intensitas hujan tinggi sebutnya kerap disertai banjir. Sejumlah sungai di Ketapang yang banjir membawa material sampah.
“Sampah plastik bisa menjadi tempat untuk berkembang jentik, selain itu penyakit leptospirosis saat banjir, gatal-gatal hingga diare,” tegasnya.
Peran masyarakat menjaga kebersihan sebut Samsu Rizal, ikut mencegah munculnya beragam penyakit salah satunya DBD.
Selain bidan desa sejumlah petugas Jumantik wajib melakukan pemeriksaan epidemiologis pada rumah warga. Kala masa pandemi Covid-19 kader Jumantik cukup memantau rumah warga melalui aplikasi WhatsApp. Pemilik rumah bisa diimbau via WA dan diminta melakukan pembersihan bak mandi.
Desi Novita, bidan Desa Sumur di pulau Rimau Balak menyebut, sosialisasi pencegahan DBD rutin dilakukan. Sebagian warga sebutnya telah memiliki tingkat kesadaran tinggi dalam upaya pencegahan penyakit oleh nyamuk tersebut.
Warga yang memiliki bak penampungan air sebutnya telah dianjurkan untuk rutin mengganti air. Pemeriksaan jentik bisa dilakukan memakai senter.
“Saat ditemukan jentik bisa dikuras, sebagian warga kreatif dengan memelihara ikan cupang dan ikan pemangsa jentik,” bebernya.