Kebutuhan Masker Meningkat, Buka Peluang Usaha di Sikka
Editor: Makmun Hidayat
Agustina mengaku sebelum pandemi Covid-19 mengerjakan aksesoris sehingga harus belajar secara otodidak kembali membuat masker kain baik cara memotong kain dan menjahitnya sesuai standar.
“Saya senang sebab saya dan teman-teman awalnya membuat aksesoris dari kain tenun ikat tapi karena tidak ada pembelian selama tahun 2020 maka kami belajar membuat masker. Produk kami meraih juara membuat kami semakin bangga,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Sherly. Ia mengatakan, dalam lomba yang digelar Dekranas dirinya mengirim desain masker berbahan kain tenun dan meraih juara ketiga desain masker harian serta berhak mendapatkan uang Rp2 juta dan piala.
“Saya meraih juara ketiga lomba desain masker yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas),” kata Sherly.
Dirinya mengaku bangga bisa meraih juara dan merasa terpacu membuat masker dari kain tenun sebab selain membantu tersedianya kebutuhan masker, juga memberikan pendapatan bagi para penenun.