Legislator: Pemerintah Perlu Awasi Stok dan Distribusi Daging Sapi
JAKARTA — Pemerintah perlu untuk melakukan pengawasan stok dan distribusi daging sapi menyusul ancaman mogok jualan para pedagang daging sapi di Jabodetabek akibat kenaikan harga yang signifikan atas komoditas tersebut, kata Anggota Komisi IV DPR Hermanto.
“Pemerintah, lakukan berbagai upaya untuk mengatasi lonjakan harga daging tersebut. Sementara Pemerintah bekerja, pedagang diimbau tetap berjualan agar tidak terjadi kelangkaan daging di pasar yang membuat situasi bertambah runyam,” kata Hermanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Menurut dia, fenomena kenaikan harga biasanya disebabkan kurangnya stok komoditas yang dikirim ke pasar.
Untuk itu, ia berpendapat bahwa pemerintah harus mencari tahu penyebabnya apakah karena ada sumbatan pada rantai distribusi ataukah karena kondisi stoknya yang memang kurang.
Kalau ada sumbatan dalam distribusi seperti karena ada indikasi penimbunan, lanjut Hermanto, maka perlu ditindak tegas pelakunya.
“Kalau ternyata stoknya memang kurang, tambah stok daging dari sumber dalam negeri. Cegah para pihak yang memanfaatkan kenaikan harga ini dengan memasukkan daging impor,” katanya.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pihaknya akan membuka ruang dialog dengan asosiasi pedagang guna menurunkan harga daging sapi setelah lonjakan harga komoditas pangan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
“Saya berharap mereka bisa kita ajak konsultasi, kita ajak bicara. Nanti kita cari bagaimana jalan keluarnya. KSP sangat terbuka untuk menerima mereka,” kata Meoldoko, di Gedung Bina Graha, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/1).