Lemkapi Sebut Maklumat Kapolri tak Sasar Karya Jurnalistik

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr. Edi Hasibuan -Ant

JAKARTA – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Dr. Edi Hasibuan, mengatakan maklumat Kapolri nomor 1/I/2021 tentang kepatuhan larangan penggunaan simbol Front Pembela Islam (FPI) tidak akan menyasar karya jurnalistik.

“Soal Maklumat Kapolri ini banyak dikritisi pekerja jurnalistik, namun saya meyakini semua karya jurnalistik tidak masuk dalam sasaran maklumat Kapolri,” kata Edi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).

Mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini mengatakan, yang menjadi sasaran Polri adalah narasi-narasi di media sosial yang isinya membuat provokasi, menghasut, dan hoaks.

Selama ini, provokasi hasutan dan hoaks sangat meresahkan masyarakat, sehingga berpotensi mengganggu kamtibmas, katanya.

“Wartawan adalah mitra kerja Polri, sehingga maklumat tidak akan pernah menyasar karya jurnalistik,” katanya.

Dia juga mengatakan, maklumat itu dikeluarkan untuk memberikan perlindungan dan menjamin keamanan bagi negara dan masyarakat.

Menurut dia, maklumat ini diterbitkan untuk memperkuat surat keputusan bersama (SKB) menteri tentang larangan penggunaan simbol FPI.

Edi mengatakan, dalam situasi keamanan negeri saat ini, Maklumat Kapolri sangat dibutuhkan dalam menjaga stabilitas kamtibmas agar selalu kondusif.

“‘Solus populi suprema lex esto’. Artinya, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Itu yang paling utama,” kata Edi menegaskan.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, menerbitkan Maklumat Nomor 1/I/2021 tentang kepatuhan terhadap larangan kegiatan, penggunaan simbol, dan atribut serta penghentian kegiatan FPI tertanggal 1 Januari 2020.

Lihat juga...