Manis Kenyal Bubur Campur Khas Solo Laris di Bekasi
Editor: Koko Triarko
BEKASI – Bubur Campur atau bubur sumsum biji salak yang dipadu menjadi satu, membuat rasa kenyal, manis legit, gurih lebur menjadi satu dalam mulut saat dinikmati. Itu karena bola-bola dari tepung kanji, dipadu jenang dan tape ketan hitam diberi santan yang telah dicampur gula merah.
Untuk menambah tampilan warna-warni, ditambah campuran mutiara dari sagu. Kemudian dicampur es batu untuk menambah kesegaran di tengah cuaca panas. Jika masih belum kenyang, bisa santap siang dengan menu khas Solo bubur campur ini. Segar dan mengeyangkan tentunya, karena bubur tradisional ini biasanya hanya ada pada bulan suci Ramadan sebagai menu buka puasa bagi umat muslim.
“Ini bubur campur, tapi ada juga kalau yang minta bubur sumsum saja, maka tidak dicampur biji salak dan tape ketan hitam. Kalau campur, semua dijadikan satu, rasanya juga sama, tapi kenyang,” ujar Yulia, salah satu pelayan di RM Adem Ayem kepada Cendana News, Sabtu (9/1/2021).
Dikatakan, bahan baku bubur campur didominasi tepung terigu, sagu, santan, gula merah, tape ketan hitam, dan pewarna yang disajikan terpisah. Sehingga pelanggan bisa memilih campurannya saat memesan.
Ibu Warni, mengaku kerap makan di warung tersebut hanya untuk menikmati bubur campurnya. Untuk mencari bubur sumsum biji salak di Kota Bekasi, diakuinya sulit jika tidak saat bulan suci Ramadan.
“Bubur sumsum atau bubur biji salak biasanya ditemukan saat bulan suci Ramadan, banyak di pinggir jalan. Di luar bulan itu, sepertinya sulit ditemukan, kecuali di pasar tradisional biasanya ada,” jelasnya.