Musim Tanam Padi, Peternak Pilih Kandangkan Bebek

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Musim tanam padi di Lampung Selatan menyulitkan peternak melakukan penggembalaan.

Suyatinah, salah satu petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan memilih mengandangkan puluhan bebek miliknya. Sebelumnya ia melepasliarkan bebek di lahan sawah untuk mendapatkan pakan.

Suyatinah, peternak bebek di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan memberi pakan dedak imbas tidak ada lahan penggembalaan di sawah, Senin (4/1/2021) – Foto: Henk Widi

Masa tanam padi saat musim penghujan atau rendengan berimbas petani memagar lahan sawah. Proses pemagaran lahan sawah sebutnya bertujuan melindungi ayam, bebek merusak tanaman padi. Sebagai peternak yang memiliki lahan sawah mengandangkan bebek jadi pilihan saat masa tanam. Pemberian pakan dilakukan memakai dedak, pelet dan keong mas.

Ternak bebek dengan sistem kandang saat masa tanam padi sebut Suyatinah menjadi cara mendapat pakan tambahan. Pakan tersebut berasal dari hama keong mas, keong tutut yang dikumpulkan saat proses pembersihan lahan pertanian. Masa mengandangkan ternak bebek sebutnya berlangsung hingga empat bulan.

“Sistem ternak bebek dengan kandang cukup mempergunakan waring karena bebek tidak bisa terbang. Namun asupan pakan harus selalu tersedia termasuk kolam untuk pasokan air,” terang Suyatinah saat ditemui Cendana News, Senin (4/1/2021).

Ternak bebek sebut Suyatinah berpotensi menghasilkan pasokan telur. Saat masa tanam padi pengeluaran operasional untuk ternak bebek sebutnya dikeluarkan dalam proses pembelian pakan.

Pakan jenis dedak dari pabrik penggilingan padi dengan harga Rp4.000 per kilogram. Harga dedak akan semakin mahal saat pasokan padi berkurang memasuki masa tanam.

Lihat juga...