Pandemi Corona, Kunjungan ke Taman Nasional Kelimutu Berkurang

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Untuk menambah penghasilan akibat sepinya wisatawan, Yohanes mengaku, mencari tambahan penghasilan dengan menjual buah stroberi dan menanam kentang untuk dijual di pasar.

“Saya berharap kunjungan wisatawan bisa meningkat lagi sehingga saya bisa mengembangkan kebun stroberi saya sebagai lokasi agrowisata. Saat ini hanya beberapa wisatawan lokal saja yang datang ke Taman Nasional Kelimutu,” terangnya.

Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu, Persada Agussetia Sitepu, mengatakan, sejak merebaknya pandemi Corona di tahun 2020 hingga pertengahan bulan Januari 2021 tidak ada wisatawan mancanegara yang berkunjung ke destinasi wisata ini.

Agus mengatakan, kunjungan wisatawan berasal dari wisatawan domestik baik di NTT maupun dari beberapa wilayah di Pulau Jawa. Namun mayoritas didominasi wisatawan dari Kabupaten Ende dan Sikka serta beberapa wilayah lainnya di Pulau Flores.

“Pengunjung mengalami penurunan drastis sebab lebih banyak berasal dari wisatawan lokal, baik dari Pulau Flores maupun wilayah lainnya di NTT. Memang ada wisatawan domestik dari Pulau Jawa dan lainnya, namun jumlahnya terbatas,” ucapnya.

Untuk masuk ke destinasi wisata Taman Nasional Kelimutu, wisatawan diwajibkan membayar Rp5 ribu per orang dan biaya parkir sepeda motor Rp5 ribu serta mobil Rp10 ribu.

Lihat juga...