Pandemi, Sektor Pertanian jadi Penyelamat
Bantuan itu diberikan agar petani tidak terdampak ekonominya oleh adanya pandemi COVID-19.
Selain mendapatkan bantuan tunai, petani setempat juga mendapatkan bantuan alat mesin pertanian dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Bantuan ini bertujuan meningkatkan produksi beras di Kabupaten Banyuasin karena ditargetkan masuk tiga besar secara nasional setelah pada tahun sebelumnya berada di peringkat empat. Sementara di Sumsel, Banyuasin berada pada peringkat pertama.
Pemprov telah menyalurkan dua unit pompa air 6 inchi dan benih padi inbrida sebanyak 195,2 ton untuk 7.808 Ha lahan sawah.
Petani yang menerima bantuan itu diantaranya di Desa Tebing Abang, Kecamatan Rantau Bayur yang menerapkan pertanian rawa lebak.
Petani di kawasan tersebut telah memanfaatkan lahan tidur berupa lebak menjadi areal persawahan baru.
Selain mendukung dalam sarana dan prasarana petanian, Pemprov Sumsel juga menyalurkan ratusan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang akan membimbing petani di Banyuasin.
Kepala Dinas Pertanian, Zainuddin, mengatakan Kabupaten Banyuasin saat ini memiliki luas panen padi 208,598 Ha, sehingga produksi padi sebesar 905.846 ton GKG dan produksi beras sebesar 519.684 ton pada musim tanam 2019.
Potensi ini masih bisa ditingkatkan mengingat Banyuasin memiliki luas lahan baku sawah 174.371 Ha dengan luas tanam 2019, 213.813 Ha, terdiri dari lahan pasang surut 148.658 Ha (IP 100 seluas 90.151 Ha, IP200 seluas 58.007 Ha, IP300 seluas 36 Ha), lahan rawa lembak 25.713 Ha (IP100 seluas 21.279 Ha, IP200 seluas 2.562 Ha).
Dengan luas panen 208.598 Ha maka total produksi Banyuasin mencapai 905.846 ton GKG atau setara beras 519.684 ton.