Para Lansia, Stop Percaya 5 Mitos Ini!
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Ia menjelaskan gandum dan nasi sama-sama sumber karbohidrat. Yang membedakan hanya masa proses cerna.
“Gandum itu lebih lama proses cernanya daripada nasi. Sehingga pelepasan gulanya lebih pelan dan kadar gula lebih stabil,” tuturnya.
3. Tidak ada gejala yang muncul hingga seseorang divonis diabetes.
“Diabetes itu menunjukkan gejala. Hanya biasanya orang gak ngeh. Jadi jelas, ini mitos,” katanya tegas.
Beberapa gejala yang muncul, lanjutnya, adalah peningkatan buang air kecil. Atau timbulnya gatal-gatal pada badan, yang pada perempuan juga bisa mengakibatkan keputihan. Atau merasakan lapar dan haus yang lebih sering dibandingkan biasanya.
“Itu semua gejala diabetes tapi pada gak sadar. Harusnya jika sudah ada salah satu yang muncul, langsung cek. Karena diabetes itu ditentukan berdasarkan hasil lab, berupa angka jumlah gula darahnya. Jika lebih dari 200 maka sudah dinyatakan potensi diabetes. Tinggal ditelusuri lebih jauh, diabetes tipe apa,” ujarnya.
4. Diabetes hanya akan diidap oleh orang dengan berat badan berlebih atau obesitas.
“Ini harus diluruskan ya. Yang benar itu adalah orang obesitas memiliki potensi yang lebih besar dibandingkan orang kurus untuk terkena diabetes. Tapi bukan berarti orang kurus tidak bisa kena ya. Jangan mau dengar mitos seperti ini,” ujar Ika.
5. Diabetes dapat disembuhkan.
“Mitos. Karena diabetes itu bukan disembuhkan tapi dikontrol. Diabetes ini penyakit degeneratif, yang muncul akibat bertambahnya usia sel dan organ tubuh kita. Nah gak mungkin kan, kita balik jadi muda. Jadi yang tepat itu mengontrol sehingga tidak akan naik. Saat gula darah terkontrol maka tidak ada bedanya diabetesi dengan orang sehat,” pungkasnya.