Pedagang Kuliner di Lampung Batasi Stok Daging
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Pedagang kuliner berbasis daging di Bandar Lampung, mulai mengurangi stok bahan baku daging, menyusul masih tingginya harga komoditas tersebut. Selain itu, juga dampak pembatasan aktivitas yang membuat jumlah penjualan kuliner berbahan daging juga berkurang.
Husiah, pedagang kuliner berbahan daging mengaku hanya menyiapkan stok 20 kilogram daging sapi, 10 kilogram daging kambing dan 5 kilogram daging sapi. Jumlah tersebut berkurang imbas semua jenis daging mengalami kenaikan harga rata rata Rp10.000 hingga Rp20.000 per kilogram.
Pedagang di Jalan Ki Maja, Way Halim, Bandar Lampung itu menyebut, kenaikan harga daging berlangsung sejak sepekan. Bahan baku dari hasil peternakan tersebut berasal dari sejumlah rumah potong hewan (RPH). Distributor daging akan mengirim bahan baku kuliner sate, sop, tongseng tersebut menyesuaikan permintaan.
Pengurangan stok daging sapi, kambing dan ayam, sebut Husiah, dipengaruhi dua faktor. Pertama, harga bahan baku daging naik dari RPH dan distributor mendorong ia mengurangi jumlah pembelian. Sebab, modal yang sama akan mengurangi jumlah pembelian. Semula harga Rp120.000 menjadi Rp140.000 per kilogram. Daging sapi dari semula Rp90.000 naik menjadi Rp100.000 per kilogram. Ayam semula Rp25.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.
“Harga bervariasi, namun umumnya naik karena ikut terpengaruh aktivitas pedagang sapi yang mogok di Jawa dan dampak sejumlah komoditas pertanian yang naik selama musim penghujan, sekaligus dari petani peternak mengalami kesulitan mencari pakan,” terang Husiah, Senin (25/1/2021) malam.