Pegiat Koperasi di Cilacap Kehilangan Sosok Pejuang Sejati

Editor: Koko Triarko

Sekitar minggu ke dua bulan Desember, Sutadji mendengar kabar Subiakto sakit. Ia mengaku tidak mengetahui secara detail sakit apa dan bagaimana kondisinya, hingga akhirnya mendengar kabar duka tersebut tadi malam.

Menurutnya, banyak sekali yang sudah dilakukan Subiakto untuk masyarakat Cilacap. Di antaranya program Tabur Puja Yayasan Damandiri sampai saat ini masih berjalan untuk membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tiga kecamatan di Kabupaten Cilacap. Program yang mulai dijalankan sejak 2013 ini dan kepengurusannya diserahkan kepada KUD Utama yang diketuai oleh Sutadji.

“Tahun 2013, Pak Subiakto berkunjung ke Cilacap dan meminta saya untuk mendampingi, beliau bercerita tentang beberapa program dari Yayasan Damandiri, yaitu program bantuan perumahan untuk nelayan, budi daya rumput laut dan program tabur puja,” cerita Sutadji.

Tabur Puja merupakan program pinjaman modal untuk membantu para pelaku usaha kecil  di desa-desa. Penyalurannya diminta melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya). Subiakto juga menginisiasi pembukaan Warung Cerdas Wanareja yang juga di bawah pengelolaan KUD Utama. Sampai saat ini, warung cerdas tersebut sudah banyak membantu penjualan produk-produk lokal warga sekitar.

Sementara itu, Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopinda) Kabupaten Banyumas, Muhammad Arsad Dalimunte, juga menyampaikan duka cita dan rasa kehilangan yang mendalam. Menurutnya, sosok Subiakto sangat berkomitmen dalam menjaga roh koperasi. Tidak hanya sekadar mengedepankan keuntungan, namun juga memberikan edukasi untuk memajukan usaha para nasabahnya.

“Selamat jalan Pak Bi, kami sangat kehilangan sosokmu,” ucapnya.

Lihat juga...