Penanganan Covid-19 di Bekasi Belum Sentuh Bidang Pendidikan
Editor: Makmun Hidayat
BEKASI — Badan Musyawarah Sekolah Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai penanganan pencegahan Covid-19 di wilayah belum menyentuh bidang pendidikan. Terutama untuk sekolah swasta tingkat SMA/SMK dan perguruan tinggi.
Minimnya perhatian tersebut contohnya seperti belum ada program pemerintah untuk melakukan penyemprotan disinfektan di sekolah swasta atau perguruan tinggi di Bekasi. Padahal ini terkait penanganan pencegahan, dan sekolah swasta tingkat SMK/SMA ataupun perguruan tinggi keberadaannya di wilayah Kota Bekasi.
“Program penanganan Covid-19 masih disekat dibatas SD/SMP. Padahal ini terkait penanganan untuk pencegahan di wilayah. Harusnya pemerintah ikut menyemprot sekolah swasta ataupun perguruan tinggi bentuk perhatian,” ungkap Sekretaris BMPS Ayung Sardi Dauly kepada Cendana News, Kamis (14/1/2021).
Diakuinya hal itu sudah disampaikan langsung saat rapat bersama Asda Dua dan Disdik Kota Bekasi yang melibatkan beberapa rektor perguruan tinggi. Ayung menegaskan selama ini sekolah swasta melakukan pencegahan secara mandiri dari penyemprotan, tempat cuci tangan, hand sanitazer dan lainnya.
Menurutnya meski mandiri hasilnya memuaskan, belum ada klaster pendidikan ditemukan di wilayah Kota Bekasi selama sembilan bulan ini. Artinya semua sekolah terutama swasta taat mengikuti anjuran pemerintah untuk PJJ meski dengan keterbatasan.
“Sebenarnya, saya melihat Pemkot Bekasi belum siap melakukan simulasi KBM tatap muka. Adanya penerapan PPKM wilayah Jawa Bali, ini tertolong, karena jika tetap dipaksakan KBM tatap muka di sini belum siap,” papar Ayung.
Pasalnya, lanjut dia, ada beberapa cheklis isian yang harus dilakukan sekolah dalam pelaksanaan KBM tatap muka, seperti sekolah harus meminta rekomendasi atau rujukan dari fasilitas kesehatan (Faskes) misalkan seperti Puskesmas ternyata belum ada koordinasi antara Disdik dengan Dinkes, terkait hal tersebut.