Pendidikan Jarak Jauh, Murid Alami Kebosanan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Ketua Partai Berkarya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Aris Padewa, berharap, guru lebih kreatif di wilayah Kabupaten Bekasi, dalam menghadapi kejenuhan peserta didik di masa penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Inovasi harus dihadirkan dalam mengatasi kebosanan belajar dari rumah.
Menurut Aris, saat ini tidak ada penyerapan pelajaran dari PJJ yang bisa memberi pengetahuan baru bagi peserta didik. Ini harusnya jadi pertimbangan. Dia lebih menyarankan wilayah Kabupaten Bekasi, yang memiliki zona hijau, bisa melakukan aktivitas belajar tatap muka. Karena terkait sarana dan prasarana yang dimiliki di kampung.
“Wilayah Kabupaten Bekasi ini, banyak desa masih terpencil. Mereka kesulitan dalam hal koneksi dan prasarana. Baiknya di kampung itu, bisa dimulai pembelajaran tatap muka guna mengisi kejenuhan pelajar,” ujarnya kepada Cendana News, Kamis (28/1/2021).
Dia mencontohkan di wilayah Muaragembong atau pun perbatasan lainnya, banyak warga terkendala dengan ponsel, koneksi dan lainnya. Akhirnya, anak usia sekolah hanya bermain atau membantu orang tuanya di kebun.
“Memang kondisi sekarang serba salah, satu sisi pandemi, sisi lain sarana pendukung PJJ di kabupaten belum memadai. Tapi, harapannya wilayah kampung harusnya bisa diperbolehkan tatap muka,” tukasnya.
Namun demikian, tentu waktu pertemuan dikurangi. Diakuinya, jika warga di kampung itu diberi pilihan, maka mereka pasti memilih untuk belajar tatap muka. Tinggal pemerintah mencari solusi saja, bagaimana baiknya, teknis yang diterapkan.
“Sekarang kan bingung, belajar tatap muka tidak diperbolehkan, tapi kegiatan lain masih berjalan seperti biasa. Sampai sekarang belum ada klaster sekolah di Bekasi. Jangan bandingkan perkampungan dengan wilayah perkotaan yang memiliki fasilitas memadai untuk melaksanakan PJJ,” tukasnya.