MASIH banyak di antara kita, (dan tampak terutama di kalangan elit pemerintahan) yang belum memahami apa itu “imdad” (uluran bantuan/pertolongan dari Allah), sehingga merasa doa-doanya tidak terkabul. Bahkan lebih jauh lagi, mungkin sudah tidak pernah memperoleh kesempatan untuk berdoa, disebabkan karena sudah lupa apa tujuan kehidupan.
Catatan berikut ini, ingin mengingatkan kepada yang lupa, dan semoga dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi yang belum mengetahuinya.
Pada dasarnya, seluruh alam semesta ini, termasuk potensi yang ada dalam diri manusia, adalah pemberian Allah kepada manusia untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga, tidak pada tempatnya manusia meminta diberi lagi hal-hal yang bersifat materi dari Allah, yang harus mereka lakukan adalah mendayagunakan potensi yang Allah berikan berupa alam semesta yang sangat luas dengan jutaan planet di dalamnya, termasuk bumi. Air, udara, cahaya matahari, hamparan bumi dan seterusnya, semua itu Allah berikan setiap saat, setiap waktu. Manusia tinggal memanfaatkan saja.
Lantas, doa-doa itu bertujuan untuk apa? Doa-doa, permintaan pertolongan kepada Allah, sesungguhnya adalah bentuk uluran bantuan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya. Allah-lah yang memberikan kesadaran, memberikan kalimat yang baik untuk berdoa kepada-Nya. Untuk apa Allah memberikan kesadaran, disertai kalimat-kalimat sebagai lafal doa? Tiada lain agar manusia menyadari diri, bahwa mereka telah terlalu “jauh” kepada Allah, disebabkan karena terperdaya oleh urusan duniawi. Terperdaya oleh materi yang seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana/fasilitas beribadah kepada-Nya.