Perubahan Orientasi Konsumen Menuju ‘Green Product’
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Perubahan orientasi konsumen dalam mencari produk, harus menjadi titik awal perubahan cara pelaku industri dalam melakukan proses produksi. Seperti halnya saat ini, para konsumen mulai mengarah pada green product yang berbasis pada produksi yang berkomitmen menjaga kelestarian alam untuk menjaga keberlanjutan alam.
Ekonom Affan Alamudi, MSc menyatakan, pergeseran penilaian konsumen pada produk yang akan mereka beli menjadi suatu patokan pada pelaku industri dalam mengembangkan penjualan.
“Banyak pelaku industri yang melupakan bahwa saat ini ada pertimbangan konsumen yang mulai condong pada green product. Produk yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” kata Affan dalam diskusi online tentang industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), Selasa (12/1/2021).
Ia menjelaskan, sepertiga konsumen dunia sudah mulai mempertanyakan di mana suatu produk dikerjakan, apakah hak tenaga kerja terpenuhi saat proses produksi berlangsung maupun apakah lingkungan terdampak dalam proses produksi.
Berdasarkan data, ada 39 persen konsumen yang mempertimbangkan kesejahteraan pekerja pada setiap pilihan produk yang diajukan pada mereka untuk dibeli.
“Green practice, dalam artian tidak ada lingkungan yang rusak dalam proses produksi mencatatkan angka 37 persen. Keamanan kondisi lingkungan menjadi pertimbangan 31 persen konsumen, tidak menyakiti binatang tercatat 30 persen, proses produksi tidak berdampak sosial 10 persen dan pelaku industri yang menggunakan bahan daur ulang 6 persen,” paparnya.