Petani Lamsel Mulai Budidayakan Okra, Alternatif Komoditas Sayuran
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Petani di Lampung Selatan mulai membudidayakan okra jadi salah satu tanaman sayuran bahan kuliner. Tanaman dengan nama lain bendi atau gumbo tersebut dapat tumbuh subur pada lahan sawah, pekarangan yang telah diberi pupuk. Bahkan dalam tiga bulan bisa berbunga setelah tanam dan buah bisa dipanen setelah bunga mekar.
Jumadi, petani di Desa Penengahan, Kecamatan Penengahan menyebut mendapat bibit tersebut dari toko pertanian. Semula ia menyebut kurang mengenal tanaman tersebut namun pernah mengonsumsinya dalam bentuk kuliner tumis. Rasa nikmat dari jenis sayuran berbentuk seperti cabai hijau besar, berbulu, berlekuk dengan warna hijau cerah.
“Komoditas okra sebagai tanaman sayuran mudah dibudidayakan karena tidak perlu perawatan khusus, yang penting diberi pupuk dan satu kali penanaman bisa dipanen setiap minggu hingga usia mencapai enam bulan,” terang Leginah saat ditemui Cendana News,Senin (25/1/2021)
Budidaya tanaman okra sebutnya cocok dikembangkan di dataran tinggi. Namun Leginah menyebut hasil budidaya yang dilakukan pada dataran rendah kaki Gunung Rajabasa menghasilkan produksi maksimal. Satu pohon bisa dipanen khusus untuk buah yang masih muda rata rata 100 gram.
Leginah bilang okra masih kurang familiar bagi sebagian ibu rumah tangga. Bentuk yang unik sebutnya bisa digunakan sebagai bahan sayuran kari, kuah, tumis dan kari.
Menyerupai tanaman oyong, sayuran okra memiliki biji yang banyak. Ciri khasnya akan menghasilkan lendir saat dimasak namun memiliki kandungan gizi yang baik sebagai bahan kuliner alternatif.
“Okra jadi salah satu varian sayuran bahan kuliner sehingga petani memiliki peluang untuk mengembangkannya sebagai komoditas bernilai ekonomis,”cetusnya.