Program Vaksinasi Tahun Ini Menelan Anggaran Rp73 Triliun
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
JAKARTA – Program vaksinasi Covid-19 dipastikan akan memberi beban sangat besar bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), setelah Presiden Jokowi memutuskan untuk menggratiskan bagi seluruh masyarakat.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, memperkirakan untuk agenda penyediaan vaksin dan program vaksinasi tahun ini dibutuhkan anggaran sedikitnya Rp73 triliun.
“Meski berat dan besar bagi APBN kita, namun ini harus tetap dilaksanakan karena sudah menjadi prioritas kita semua. Kami pun di Kemenkeu akan memberikan prioritas tertinggi bagi anggaran penyediaan vaksin, dan untuk mendukung program vaksinasi tersebut,” ujar Menteri Keuangan, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/1/2021) di Jakarta.
Di sisi lain, Menkeu bersyukur Indonesia telah melengkapi keikutsertaannya dalam pengadaan 108 juta dosis vaksin gratis oleh GAVI COVAX Facility, yang merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).
“Adanya vaksin dari COVAX ini tentu akan banyak membantu dari kemampuan anggaran kita untuk bisa memenuhi kebutuhan program vaksinasi di Tanah Air,” tandas Menkeu.
Menurut Menkeu, potensi vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi Covid-19 untuk 181 juta penduduk Indonesia.
“Indonesia telah mendapatkan komitmen 125 juta vaksin dari Sinovac, 50 juta dosis vaksin dari AstraZeneca dan 50 juta dosis dari Novavax sehingga total 225 juta dosis vaksin. Masih ada potensi dari Pfizer yang akan ditandatangani dalam waktu dekat,” tukas Menkeu.
Pemerintah sendiri sudah membagikan dan mengirimkan vaksin Covid-19 ke berbagai daerah. Pemerintah berencana melaksanakan vaksinasi pada 13 Januari 2021, di mana Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.