Rupiah Menguat Rp13.895 per Dolar AS
JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup menguat didukung optimisme pemulihan ekonomi baik global maupun domestik.
Rupiah ditutup menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp13.895 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp13.915 per dolar AS.
“Dengan membaiknya data ekonomi baik eksternal maupun internal, membuat pelaku pasar optimis bahwa pertumbuhan ekonomi baik global maupun Indonesia akan kembali membaik, sehingga aliran modal asing kembali masuk dalam pasar finansial dalam negeri,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen pada 2021. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik didasarkan pada pemerintah yang mendistribusikan dan meluncurkan vaksin yang efektif pada kuartal I 2021.
Sebelumnya, pada Oktober 2020 lalu, Bank Dunia sempat memprediksi skenario terburuk. Apabila ekonomi RI tahun lalu cuma tumbuh minus 2 persen, laju ekonomi 2021 cuma 3 persen. Sementara, apabila ekonomi tumbuh minus 1,6 persen pada 2020, laju ekonomi tahun ini 4,4 persen.
Dari domestik, pemerintah baru saja memutuskan untuk menerapkan kebijakan pengetatan pembatasan pergerakan masyarakat pada 11-25 Januari 2021 khususnya di Pulau Jawa dan Bali merespons kasus aktif COVID-19 yang meningkat secara eksponensial. Mobilitas di Pulau Jawa dan Bali pada tanggal tersebut akan dimonitor secara ketat.
Dari eksternal, investor masih memantau hasil pemilu senat di AS. Apabila Partai Demokrat berhasil merebut kursi di senat, presiden terpilih Joe Biden akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk menetapkan kebijakan dan itu kemungkinan berarti lebih banyak pelonggaran fiskal.