Sektor Hulu Migas Tancap Gas Menuju Produksi 1 Juta Barel

JAKARTA — SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama dengan didukung kementerian dan lembaga lainnya mulai tahun ini akan tancap gas mewujudkan produksi satu juta barel minyak per hari pada 2030 melalui pengeboran yang agresif.

“Jika target 2030 tercapai, maka sektor hulu migas akan mencatat rekor produksi migas terbesar sepanjang sejarah Indonesia,” kata Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Dwi Soetjipto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Menurut dia, pencapaian produksi satu juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 itu setara 3,2 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Puncak produksi sebelumnya terjadi pada 1998 sebesar 2,9 juta BOEPD.

Dwi mengatakan pencapaian produksi pada 2030 itu juga akan menjadi tahapan penting untuk memenuhi kebutuhan migas sesuai rencana umum energi nasional (RUEN) pada 2050.

Dalam RUEN, pada 2050 kebutuhan minyak diproyeksikan meningkat menjadi 3,97 juta BOPD dan gas 26 BSCFD.

“Ini menegaskan bahwa peningkatan produksi migas adalah keharusan agar dapat menopang kebutuhan energi dan bahan baku industri secara berkelanjutan,” tambahnya.

Dwi juga menyampaikan, pada 2020 merupakan masa sulit bagi hulu migas karena terdampak pandemi COVID-19 dan dibayangi harga minyak dunia rendah.

Namun, SKK Migas tetap berkomitmen agar kontribusi hulu migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga.

Pengeboran Meningkat

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin mengatakan pengeboran menjadi kunci penambahan produksi dan cadangan migas di Indonesia.

Lihat juga...