Serpihan Pesawat Sriwijaya Air Dikumpulkan di Dua KRI
JAKARTA – KRI Kurau-856 dan KRI Teluk Gilimanuk-531, menjadi tempat pengumpulan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Pada Minggu pagi, dilaporkan temuan pertama merupakan serpihan pesawat yang dibawa dari lokasi penemuan menuju KRI Kurau-856. Serpihan itu antara lain berupa beberapa lempeng bagian pesawat, kabel dari potongan mesin pesawat, dan ban pesawat.
Sejam kemudian, ditemukan lagi serpihan berupa potongan baling-baling dan diduga moncong pesawat. Selain itu, beberapa potongan tubuh korban juga dimasukkan ke dalam satu kantong jenazah. Kantong jenazah dan serpihan pesawat selanjutnya dibawa ke KRI Teluk Gilimanuk-531.
Hingga pukul 11.30 WIB, beberapa potongan pesawat terus ditemukan. Lokasi pencarian di kedalaman 17-25 meter di antara pulau Lancang dan Pulau Laki.
Sebelumnya, KRI Teluk Gilimanuk-531 telah menurunkan tim penyelam dan perahu karet untuk mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
“Kami turunkan secara bertahap dari masing-masing satuan bersama perahu karet,” kata Komandan KRI Teluk Gilimanuk-531, Letkol Pelaut (P) Fakhrul di Perairan Pulau Lancang, Minggu.
Fakhrul menjelaskan, para penyelam itu di antaranya dari tim Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Mainir serta Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada.
Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.