Soal UKBI Adaptif Sesuai Kemahiran Peserta
JAKARTA – Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Endang Aminudin Aziz, mengatakan soal Uji Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka akan berhenti pada ambang kemahirannya atau dengan kata lain sesuai kemahiran peserta.
“Ini terlihat pada jawaban peserta pada paket yang diberikan, yang dianalisis secara otomatis dengan menggunakan algoritma komputer,” ujar Aminudin, pada saat peluncuran UKBI Adaptif Merdeka secara daring di Jakarta, Jumat (29/1/2021).
Sebelum diluncurkan, lanjut dia, Kemendikbud telah melakukan uji validitas dan reliabilitas setiap soal, dan uji coba pada sebanyak 2.000 pembelajar Bahasa Indonesia, baik penutur asli maupun asing.
“Kami yakin betul, butir-butir soal pada UKBI Adaptif Merdeka ini telah memenuhi syarat tes yang baik dan andal,” terang dia.
Dia menjelaskan, terdapat tiga perbedaan yang mendasar antara UKBI versi sebelumnya dengan UKBI Adaptif Merdeka. Pertama, desain uji yang sebelumnya setiap peserta mendapatkan paket lengkap terdiri dari 105 soal untuk tiga sesi uji mendengarkan, merespons kaidah dan membaca yang durasinya 95 menit. Pada UKBI Adaptif Merdeka, setiap peserta mendapatkan soal yang berbeda jumlahnya dan waktunya. Hal itu bergantung pada kemampuan dan estimasi peserta oleh komputer.
Ke dua, pada UKBI Adaptif Merdeka disajikan dalam bentuk daring mulai dari pelaksanaan hingga sertifikasi. Sebelumnya, melalui kertas dan menggunakan komputer luar jaringan.
Ke tiga, antara penguji dan peserta tidak harus tatap muka. Beda halnya dengan UKBI sebelumnya yang harus tatap muka. Pengujian dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa harus bertemu antara penguji dan peserta.