Transaksi Nontunai Meningkat Kala Pandemi
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Transaksi nontunai menggunakan metode pembayaran uang elektronik, meningkat kala pandemi Covid-19. Selain karena pembatasan aktivitas di sejumlah tempat, transaksi nontunai dengan uang elektronik juga mencegah kontak langsung, sehingga meminimalisir kemungkinan penularan Covid-19.
Valeria, salah satu warga Teluk Betung,Bandar Lampung menyebut aspek kesehatan jadi alasan transaksi nontunai dipilih. Sistem tunai atau cash sebutnya mulai dihindari untuk mencegah penyebaran Covid-19. Uang elektronik dalam dompet digital jadi pilihannya.

Valeria bilang, sejak setahun terakhir, khususnya selama Covid-19, kontak langsung pembeli dan penjual bisa melalui platform jual beli. Sejumlah barang yang diinginkan bisa dipesan memakai pembelian dan pengiriman online. Kemudahan pemberian gratis ongkos kirim, potongan harga atau diskon, sekaligus bonus poin mendorong belanja online. Uang digital dengan sistem dompet elektronik (e-wallet) memudahkan sistem pembayaran.
Transaksi nontunai memakai e-wallet terkoneksi dengan akun rekening bank, makin memudahkannya berbelanja. Ia juga menyebut tidak harus memegang uang tunai berbentuk kertas. Meski belum terbukti uang kertas menjadi media penyebaran Covid-19, ia memilih memakai uang digital. Platform jual beli memudahkannya berbelanja dari rumah.
“Penggunaan uang elektronik sekaligus mendukung pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat yang makin digencarkan pemerintah kota Bandar Lampung, tanpa harus keluar rumah saya tetap bisa berbelanja, barang bisa diantar sampai ke rumah dengan aplikasi kurir,” terang Valeria, saat ditemui Cendana News, Jumat (29/1/2021).