Usaha Ayam Bakar Bu Aat Bertahan Berkat Destinasi Wisata
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
BANDUNG – Bu Aat, pedagang kuliner ayam bakar di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengaku bersyukur, sejumlah objek wisata, khususnya di wilayah perkebunan teh Pangalengan masih tetap buka selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Pasalnya, usahanya itu sangat bergantung pada kunjungan wisatawan. Jika destinasi wisata seperti Wayang Windu Panenjoan ditutup, praktis tidak ada wisatawan dan tidak ada pula pelanggan yang membeli dagangannya.
“Saya bersyukur banget wisata tetap buka. Waktu awal corona kan sempat ditutup, nah waktu itu saya juga sempat tidak jualan, dan nggak ada penghasilan,” kata Ibu Aat saat temui di lapaknya, Selasa (26/1/2021).
Ibu Aat sendiri bukan penduduk asli Pangalengan. Ia berasal dari Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Jarak yang harus dia tempuh untuk sampai ke Pangalengan sekitar 2 jam.
“Ibu jualan udah 2 tahun di sini. Meskipun jauh, tetap saja jualan di sini mah enak, karena pembelinya banyak. Apalagi di sini rata-rata tempat wisatanya baru dan bagus-bagus, jadi orang pada penasaran mau datang,” ujar Bu Aat.
Bu Aat berjualan menggunakan mobil. Ia dibantu oleh suami, anak dan dua orang karyawannya. Biasanya, kata Bu Aat, warung ayam bakar miliknya itu buka sejak pukul 09.00 Wib sampai pukul 17.00 Wib.
“Selain ayam, ibu juga jual ikan bakar/goreng, bebek bakar/goreng. Dijamin makanan ibu mah enaklah, apalagi suasananya dingin, pasti makin lahap,” katanya.
