Berbahaya, Lokasi Semburan Gas di Pekanbaru Ditutup
Kemudian, sang penggali, Ramadhan, meninggalkan pekerjaannya karena khawatir berbahaya. Malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, warga sekitar mendengar ledakan keras, ternyata aliran lumpur keluar dari dalam lubang tersebut. Ledakan itu mengakibatkan batu-batu dari dalam tanah berterbangan.
Pantauan sejumlah awak media menunjukkan bangunan pesantren sudah luluh lantak dan tidak bisa digunakan lagi. Sebagian atap sudah roboh akibat tertimpa batu dan debu berwarna abu-abu mirip abu vulkanik. Sebagian bangunan lainnya ada yang masih utuh, namun tertutupi debu. Di dalam gedung juga bertaburan batu warna abu-abu yang terbentuk dari debu itu.
Jalanan sekitaran pesantren tidak lagi kuning seperti sedia kala. Kini, warna abu-abu mendominasi bangunan, jalanan, serta pepohonan di sekitaran semburan gas. Pohon sawit dengan jarak puluhan meter dari sumur gas, juga mati.
Jarak antara lokasi lubang gas yang bersumber dari pengeboran sumur itu milik pesantren itu, tak jauh dari sumur gas milik perusahaan EMP Bentu. Tampak plang bertuliskan berbahaya yang dipasang pihak perusahaan di sekitaran lokasi. (Ant)