Cap Go Meh Digelar Sederhana, Ibadah Terapkan Prokes
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sejumlah vihara di Bandar Lampung memperingati Cap Go Meh dengan cara sederhana. Perayaan yang digelar dua pekan atau 15 hari setelah Imlek tahun baru Cina diisi sebagian pemeluk Budha dengan bersembahyang.
Iyok, salah satu pengurus vihara Bodhisattva menyebut, normalnya ada festival lentera atau lampion. Namun saat pandemi semua perayaan ditiadakan.
Cap Go Meh sebut Iyok berasal dari kata Cap Go yang memiliki arti lima belas dan Meh artinya malam. Sebagai hari penting sebagian umat datang ke vihara yang ada di Jalan Ikan Kembung, Teluk Betung untuk berdoa.
Sejak Imlek sesuai tradisi selama dua hari penuh Cap Go Meh jadi perayaan penuh kemeriahan. Namun imbas pandemi Covid-19 perayaan tidak digelar semeriah sebelumnya.
Tanpa mengumpulkan orang banyak, Iyok bilang umat tetap datang ke vihara. Sebagai tradisi berkumpul dengan keluarga ia menyebut tahun ini umat tetap bisa berdoa dengan protokol kesehatan.
Umat yang berdoa wajib memakai masker, menjaga jarak, memakai hand sanitizer. Sebelum masuk ke vihara umat diminta melakukan cuci tangan di pintu masuk.
“Selama masa pandemi ibadah digelar sederhana karena umat juga jumlahnya terbatas, saat Imlek bagi yang ingin datang ke vihara tetap diperkenankan. Meski harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) tanpa ada perayaan meriah di dalam dan sekitar vihara,” terang Iyok saat ditemui Cendana News, Jumat (26/2/2021).
Sebagai tradisi untuk bersyukur setelah dua pekan Imlek, Iyok menyebut umat berdoa secara bergantian. Pembatasan kapasitas di tempat ibadah menurutnya jadi cara untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pada perayaan Imlek 2572 ia menyebut biasanya akan dimeriahkan dengan barongsai. Namun tahun ini kegiatan berkumpul dihindari mengingat Indonesia tengah menghadapi pandemi Covid-19.