Cap Go Meh Digelar Sederhana, Ibadah Terapkan Prokes
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Salah satu warga, Cong Sui Ni, memilih datang ke vihara Bodhisattva untuk berdoa. Normalnya Cap Go Meh selalu meriah saat malam hari, namun semenjak dua tahun terakhir perayaan ditiadakan.
Pandemi Covid-19 sebutnya juga membuat ia tidak melakukan kunjungan keluarga. Berdoa di vihara tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Spanduk imbauan agar memakai masker, menjaga jarak, memakai hand sanitizer selalu kami terapkan,” cetusnya.
Suasana sederhana perayaan Cap Go Meh juga terlihat di vihara Thay Hin Bio. Vihara yang berada di Jalan Ikan Kakap, Teluk Betung itu juga terlihat tetap menerima jemaat yang beribadah.
Satu tahun sebelumnya perayaan Cap Go Meh sebutnya dimeriahkan lampion menyala merah, barongsai. Namun tahun ini dengan adanya pandemi Covid-19 tidak ada perayaan yang mengundang kerumunan.
Kewajiban bersembahyang di vihara sebut Hendrawan dilakukan dengan sederhana. Ia memilih berdoa di vihara dengan membakar hio, mendoakan leluhur.
Pada tahun sebelumnya ia masih bisa berkunjung ke keluarga yang ada di Palembang, Sumatera Selatan. Namun tahun ini silaturahmi, kumpul keluarga dilakukan virtual. Acara keluarga dengan makan bersama digelar sederhana.
Pembatasan acara Cap Go Meh tanpa acara yang meriah dilakukan juga di vihara Cang Cin Miao atau vihara Senopati.
Tempat ibadah bagi umat Budha yang dibuka saat Imlek dan Cap Go Meh melayani umat yang bersembahyang di Jalan Yos Sudarso tersebut.